jam digital

Selasa, 03 Desember 2013

TESTIMONY lagi... (Anggota IATCA)




Pasca rapat Akbar IATCA, pihak-pihak yang 'disana"masih belum juga mau memenuhi tuntutan kita, bahkan semakin agresif memaksakan kehendaknya. Kami sebagai salah satu anggota IATCA sangat menyesali dan bersedih karenanya. Istilah sapi perahan , dikebiri haknya, dipandang sebelah mata, rupanya benar-benar melekat pada kita...apa yang salah dengan kita, apa yang belum kita perbuat, benarkah kita sudah"all out"dalam perjuangan kita ini...Pertanyaan-pertanyaan seperti itu selalu mengemuka dipikiran kami, pada testimony kali ini kita coba membahasnya bersama.

8. Sebenarnya keberhasilan sebuah negosiasi, bukan hanya terletak pada cara, kelihaian, berdiplomasi, tak kalah pentingnya lagi, seberapa besar "pressure" yang mampu kita beri. Kami melihat ada hal yang terlewati, dalam negosiasi kita tempo hari.
Dan sepertinya masalah ini tak kan selesai di level direksi, tuntutan kita takkan terpenuhi. Harus ke yang lebih tinggi yakni level menteri, syukur-syukur kepada yang lebih tinggi lagi, yakni dapat dibahas di sidang kabinet oleh penguasa negeri. Untuk menggiring semua itu dapat terjadi, harus ada pressure yang kuat dari kita, dalam aksi lanjutan nanti, sejauh ini kami yakin rekan-rekan sudah pada ngerti. ya.. mogok adalah senjata pamungkas yang kita miliki, sekaligus jadi solusi kita, menghadapi kebuntuan ini. Sayangnya sebagian dari kita masih menganggapnya hal yang tabu. Padahal pilot pun melakukan hal itu dan mereka berhasil. Kita sering ditakut-takuti dengan kalimat..." kalau kalian mogok maka ATC dari institusi lain (.......) akan mengambil alih kerja kalian..." kami mengajak rekan-rekan berfikir jernih apa iya semudah itu, apakah untuk mendapatkan rating bisa didapat dalam hitungan menit, bagaimana pula jumlah SDM nya, dari sekian jumlah mereka, berapa orang yang telah SATC, dari jumlah itu berapa pula yang telah berklasifikasi Radar control, jelas hal ini tidah mungkin. Disisi lain apa iya pilot masih mau terbang, dengan kondisi begini, katakanlah pilot berhasil terbang, karna ada tekanan dari perusahaannya, kalau dibandara tujuan atc nya tidak ada, apa mau pilot landing.

9. Ada wacana kalau tuntutan kita tidak dipenuhi juga, maka kita akan mengadukan hal ini ke DPR-RI, Kementerian yang terkait, FPI dan media masa. Kami kurang setuju kalau harus mengadukan nasib kita ke DPR lagi, kasihan teman-teman nantinya harus bolak-balik dan makan waktu lama. Lagi pula saat ini masa-masa sidang paripurna, setelah itu akan dilanjutkan dengan masa reses yang panjang, kapan bisa ketemunya. Kalau pun berhasil bertemu, tuntutan kita nantinya hanya akan masuk ke file arsip, sepulang kita jangan-jangan mereka berkata, ini jadi PR saja buat DPR periode berikutnya, mereka jelas sangat sibuk saat ini, untuk mendulang suara di 2014 nanti, ini tidak efektif dan buang waktu serta tenaga saja.
Bagaimana dengan Kementerian Perhubungan, menurut kami juga tidak perlu, sikap mereka kan jelas selama ini, mendukung kita. Keberpihakan mereka itu tertuang dalam aturan yang mereka buat.
FPI (Federasi Pilot Indonesia) mereka pun selama ini sikapnya jelas mendukung kita, dan kalau tidak salah DPP IATCA punya bukti dukungan mereka secara tertulis.
Kementerian BUMN, kalau yang ini memang tuntutan kita harus disampaikan dengan jelas dan terbuka, bila perlu ditambah satu lagi tuntutan nya yakni agar "mandor-mandor" yang selama ini bersikap oposisi dengan kita, dicopot dari kursinya, tak peduli ia siapa,sebab ia pun tak perduli dengan kita, ini penting, agar menjadi pelajaran buat yang selanjutnya, bagi yang menempati posisi tersebut.
Media masa, misalkan kita sampaikan saja kemedia masa, bahwa apabila sampai tanggal 13-12-2013 tuntutan kita tidak juga dipenuhi, maka kita akan "mengheningkan cipta" (kita tidak menggunakan istilah mogok) untuk meratapi nasib kita selama 13 menit, secara serentak seluruh atc indonesia, mulai jam 13.00 wib, dan apabila dalam 13 menit tersebut tidak dipenuhi juga, maka kita akan pertimbangkan untuk melanjutkan 13 jam berikutnya...dst...adakah wacana ini bisa dijalankan...? semua terpulang kepada kita anggota IATCA.
Buat rekan-rekan, tolong jangan di "like" saja...tapi tulislah bahwa anda "siap dan menyetujuinya..."semakin banyak yang menyetujuinya, jelas akan menjadi pertimbangan bagi Ketua Umum kita, untuk direalisasikan.

10. Terakhir kami mengajak rekan-rekan semua, agar memperbanyak doa, berdo'a juga merupakan bagian terpenting dalam perjuangan kita ini, tak ada yang tak mungkin, tak ada yang mustahil, bagi Alloh robbuna a'la, bahkan kemungkinan itu besar, kemustahilan itu akan menjadi kenyataan dengan do'a. Percayalah dengan do'a kita, semua ini akan menjadi mudah dan berkah, Bahkan dikatakan " Laa yaraddul qadhara illad du'a" tak ada yang mampu merubah takdir, kecuali Do'a......!

#Terimakasih-Barakallohufikum #

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar