jam digital

Minggu, 22 Juni 2014

Rabu, 21 Mei 2014

MASIH BOLEHKAH BERHARAP.........

waktu berlalu memang dalam bisu
terkadang tak mampu menerka arah dituju
akankah harap hilang lalu membeku
Yang Maha Kuasa tahu, jawaban akan hal itu

harap memang tak boleh berlalu....
tentu semuanya ada batas dan ukuran waktu
tapi mengapa hati cemas dan cemburu
ternyata memang susah menepis yang ada di qolbu


Duhai rindu-rindu yang tersebut dalam doaku
yang ada disetiap malam tahajjud panjangku
tidakkah kau tahu betapa lengkap harap akan dirimu
itukah jalanmu, inikah jalanku, mana jalan yangkan kita tuju....

hmmmmmmmmmmmmmmm.......

Selasa, 13 Mei 2014

AMANAH INI.....SEMOGA TAK MEMEBERATKAN....

Pernah ada yang bertanya tentang amanah
Pernah ada yang mengejar dikiranya mudah
Jelas ini bukan perkara gampang yang serba indah
Ada tanggung jawab yang tak boleh salah

Namun amanah tetaplah amanah
harus ada yang mengendalikan dengan benar, meski susah
kuambil peran itu, bukan karena merasa pintar atau agar kelihatan gagah
semata-mata karena ada peluang menambah pahala, mudah-mudahan berkah

Dulu, semua tahu aku cenderung menghindar kala diberi amanah
Bukan apa-apa itu karena takut salah, juga menghidari banyak masalah
Tapi kini zamannya sudah bergeser dan banyak berubah
Aku harus lebih peduli...ketika yang lain bayak yang sudah pasrah

Kamis, 13 Maret 2014

"DALAM HARAP"

Tak pernah terpikir untuk bernista
Tak pernah ingin untuk melupa
Jauh cerita dalam memaknainya
Badan disini, yang disana terkadang terpapar jua

Sungguh ingin sekali berlama-lama
Berharap pula untuk kembali bersua
Angin yang mana yang kan membawanya
Bagian mana pula dalam episode selanjutnya

Robbana...Tuhan kita tentu punya rencana
berprasangka baiklah selalu atas Nya
Tak nampak memang saat ini jendela terbuka
tapi yakinlah...ada pintu untuk masuk kesana

Dalam tahajjud bermohon menghiba
Tak putus semalam...
diulang terus dimalam selanjutnya
"dalam harap" tak ada pinta yang sia-sia

.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
oleh muhafsy ketaping130314





Selasa, 11 Maret 2014

BEAKHIRLAH KALAU MEMANG USAI....

Tak pernah terpikir tak pernah terbayang
Siapa yang menyangka
Siapa pula yang mengira
tiba-tiba berakhir dalam seketika...

Terampas ketika sayang sedang menggelora
Terenggut dalam cinta suci amanah terjaga
Siapakah yang berhak atas semuanya
tentu sang pemilik yang berkuasa atasnya

akh...kita tak perlu bertanya...
itu semu dan tak ada guna
lalaikah kita akan peringatannya
butakah kita akan rambu-rambunya




..........................................
.......................................
....................................
......................................
.................................


oleh Muhafsy (belum jadi.........)

Sabtu, 08 Maret 2014

“ TENTANG KEBENARAN”

Oleh Muhafsy ( last post )

Kebenaran bukanlah Roman
Yang asik dibaca sebagai bacaan
Akan tetapi….
ia sesuatu yang harus digenggam
dan diperjuangkan……
#
Kebenaran bukan pula sampah
Yang berserakan dimana saja
Mudah ditemukan…..!
Tapi ia bak mutiara
yang takkan kita dapati
kecuali menyelam
didasar lautan…
#
Kebenaran sering sekali
ketika ia datang
tak ada yang pedulikan
bahkan terkadang mendapat cacian
serta hinaan…
namun ketika ia pergi
banyak yang merasa kehilangan….
#
Semoga, semoga saja……!
perjuangan kita……
Untuk mendapatkan keadilan
dan kebenaran….
Segera terwujudkan……
#
Terakhir, doa kami…
“Hadahulloh ilalhaq”…
Semoga Alloh memberi petunjuk
kepada kita
untuk selalu berbuat kebenaran…..
#
Buat kami….,
mereka,…
kita semuanya…

#…Amin yaa mujibassailiin …………!
.
.
.

……….

Selasa, 25 Februari 2014

"MUSHAF CINTA"...

       
Oleh. Muhafsy ( Anggota ODOJ Group 175 ).

Mushaf cinta, lama tak bersua…
Rinduku menggebu lagi membara…
Lama tak bertutur dengannya…
Lidah terasa kelu tak berasa…

Mushaf cinta, bukti cinta…
Dari yang Maha Pengasih dan Maha Mencipta
Teruntuk bagi hamba-hambanya
Yang mengharapkan cinta sempurna

Mushaf cinta, penuh akan cerita
Tentang segala kaum, tempat dan masa
Dulu, sekarang…
Akan datang,…..semuanya.

Mushaf cinta berguna sebagai “assyifa”
Obat untuk semua penyakit dan semua duka
Menjadi penawar racun yang berbahaya
Bahkan sebagai senjata, menhadapi kelicikan dan tipu daya

Mushaf cinta tak ada tandingannya
Walau berkumpul semua pujangga ternama
Bahkan hanya membuat sebait saja
Pastikan kewalahan mereka semua

Mushaf cinta, bukan mushaf biasa
Meski berkumpul semua pakar,ahli dan ilmuan dunia
Mencoba membuat ganti atau tiruannya
Dipastikan berakhir dengan sia-sia saja….

Mushaf cinta banyak bercerita….
Tentang orang orang yang tersesat dalam mencinta
Orang-orang yang salah dalam memaknainya
Juga orang-orang yang keliru dalam menempatkannya

Mushaf cinta, berasal dari yang Maha Sempurna
Kita diminta untuk mempedomaninya
Menjadi peredam akan “syahwat dunia”
Agar tak terjerumus dalam cinta palsunya

Mushaf cinta diakherat ia datang sebagai pembela
Bagi orang yang cinta, setia, dengannya saat di dunia
Ia akan meminta kepada Arrohman, Robbuna ‘ala…
Agar kita diampuni dari setiap kesalahan dan dosa-dosa

Mushaf cinta, menjadi tolak ukur tingkatan kita di syurga
Seberapa banyak kita mempelajari dan menghafalkannya,
Itulah….tempat kita nantinya…
Sungguh beruntung, orang-orang yang dekat dengannya
Di dunia bahagia….di akherat mendapat “jannatul ma’wa”…!

Mushaf cinta, dijanjikan selalu terjaga
Ku ingin selalu dekat dan bersama dengannya
Di hatiku, di pikiranku dan di lisanku….
Ku ingin ia selalu ada…bersama…selamanya…!



Kamis, 20 Februari 2014

ATC MENJADI PENULIS ( kenapa tidak…..!)



Beberapa rekan atc ada yang pernah bertanya, bagaimana sih menulis, koq susah banget sih,…padahal kalau membaca tulisan milik orang lain, rasa-rasanya saya juga mampu membuatnya. Tapi pas mau memulai koq susah sekali… seperti ini keluhan yang pernah saya dengar langsung dari rekan sesama atc….Sebenarnya susah yang dimaksud rekan atc tersebut, juga pernah dialami oleh penulis manapun, bahkan oleh penulis kelas dunia sekalipun dan itu adalah hal yang wajar saja, mungkin sudah sunnatullohnya begitu.

Bahkan ada orang yang telah berkali-kali mengikuti seminar kepenulisan, belajar teori sudah, bahkan dari nara sumber yang beragam, menghabiskan waktu dan biaya yang banyak, namun tetap saja tidak mampu menulis dengan baik, atau sekiranya anda pernah googling diinternet serta membaca tips-tps bagaimana menulis atau bahkan anda telah pernah “ melahap” berbab-bab buku tentang cara kepenulisan, namun anda masih merasa belum mampu juga menulis, saran kami saat ini, lupakan tentang itu semua, abaikan semua itu.
Jangan sampai anda ‘terpenjara’, terbatasi dengan hal itu.Tanamkan mulai sekarang, bahwa menulis adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Ketahuilah, untuk menulis kita tidak harus mempelajarinya, karena ia bukanlah pengetahuan melainkan keahlian, karena ia sebuah keahlian ia tidak harus dipelajari tapi Cuma perlu dipahami.Berikut tips-tips sederhana yang dapat kami sampaikan berdasarkan pengalaman kami selama ini dalam menulis.
Pertama, carilah ide atau tema yang akan ditulis, mulailah dengan memperhatikan keadaan disekeliling anda, kalau anda saat ini kebetulan sedang berdinas di ruang Radar, TMA maupun ACC, cermatilah mungkin ada ide yang akan layak untuk anda tulis, jika dengan begitu masih belum anda temukan, pergilah ke tower, perhatikan setiap sudut ruangan kemudian arahkan pandangan anda keluar, perhatikanlah keadaan diluar sana mungkin ada yang menarik dan layak dijadikan ide, sampai disini anda masih juga belum menemukan ide yang ingin ditulis, saran kami pergilah keruangan lain seperti kantor breaffing office, pos PKP-PK, pos security,apron, parkiran, kantor karantina, kantor bea cukai, kantin, mushalla, bahkan toilet.

Kalau semua itu telah anda lakukan namun ide untuk menulis belum juga anda dapatkan, janganlah anda berkecil hati, jangankan kita para pemula, mereka penulis-penulis besarpun terkadang juga mengalami hal yang sama, “blank” istilahnya, bedanya dengan kita, mereka tahu jalan keluar segera untuk mengatasinya. Carilah terus dan terus sampai anda menemukan ide atau tema yang akan anda tulis.

Kedua, begitu anda telah mendapatkan tema atau ide yang akan ditulis. Mulailah menulis, jangan tunda-tunda lagi, tulislah apa yang anda pikirkan , apa yang anda lihat, apa yang anda rasakan, kalau ditengah penulisan anda menemukan kata-kata yang belum sempurna, belum sesuai denga apa yang anda pikirkan, maka berilah tanda pada kata atau kalimat tersebut, lewati saja, jangan berkutat pada kata atau kalimat tersebut.Teruslah menulis, dan jangan pula anda membatasi diri dengan target halaman, misalnya cukup satu, dua atau tiga halaman saja, tidak, selagi masih ada yang ingin anda tulis teruslah menulis.

Sampai anda benar-benar merasa gagasan anda telah kering, semuanya telah anda tuangkan dalam bentuk tulisan. Kemudian editlah kalau anda masih punya energi untuk itu. Jika tidak simpan saja dulu, baru setelah satu atau dua hari kemudian bukalah kembali tulisan tersebut, silakan ditambah atau dikurangi kalimat-kalimat atau kata kata yang tak perlu, bahkan anda juga bisa mengganti atau menghilangkannya, jika memang anda rasa lebih sreg dan pas.

Menulislah dari sudut pandang anda sendiri, jangan mencoba menjadi orang lain, Karena itu akan percuma saja, takkan berhasil. Setiap penulis punya gaya dan ciri khas masing-masing, karenanya anda harus menjadi diri anda sendiri, temukanlah dan kembangkan potensi yang ada pada diri anda itu. Dan asahlah selalu denga cara rajin dan sering menulis, kami tak menemukan cara lain selain cara itu. Jangan pula anda merendahkan diri anda dengan plagiat, itu hanya akan membunuh kesempatan anda untuk menjadi penulis yang handal.

Ketiga, kami sarankan akan lebih baik jika anda memiliki blog sendiri, sehingga tulisan-tulisan anda yang telah jadi bisa anda simpan diblog tersebut. Ada banyak manfaat menjadi seorang Blogger ( silakan anda cari tahu sendiri ). Bahkan kami sendiri mempunyai dua blog, sebenarnya tiga, tapi yang satunya lagi sudah jarang kami kunjungi.
Mudahkan,…memang menulis itu mudah, makanya cobalah..! temukan ide, terus mulailah menulis, itu saja,…makanya diawal kami katakana lupakan semua teori atau setumpuk aturan yang pada dasarnya sebagai seorang atc kita sudah memahaminya dan tak asing lagi bagi kita.

Dan satu hal yang perlu anda perhatikan jika tulisan anda tersebut berisi kritikan terhadap sesuatu, baik itu kritikan yang pedas, setengah pedas atau malah manis sekalipun dan itu melibatkan seseorang atau orang-orang tertentu, maka janganlah anda terlalu vulgar dengan menyebutkan nama atau identitas pribadinya, itu sangat terlarang. Kalau itu anda lakukan, ibarat bumerang ia akan balik kepada anda sendiri, mau tidak mau anda harus siap menangkap atau mengelak darinya,…repotkan.

Intinya janganlah “menyerang” individunya, orangnya , personalnya, dan kapan itu bisa dilakukan…? Jawabnya tentu ada waktu-waktu dan syarat-syarat tertentu. Namun selagi yang anda sampaikan itu adalah sifat, karakter, wataknya, silakan saja…. Mudah-mudahan dengan tulisan anda tersebut, yang bersangkutan menjadi paham dan mau mengerti, minimal ia tahu ada orang yang tidak suka dan berani menkritiknya, bukan diam saja… Minimal ia tahu ada orang yang dirugikan dan ada yang berani protes terhadapnya melalui tulisan, sehingga ia tidak sembarang dalam mengambil keputusan.

Perlu juga kami sampaikan bahwa kita menulis bukan untuk mencari simpati atau pujian dari orang lain, kalau itu yang menjadi tujuan atau target pencapaian, sungguh menurut kami itu adalah pencapaian yang rendah sekali, tidak..! kita menulis bukan karena untuk mendapat simpati atau pujian dari orang lain, karena simpati tak kan merubah keadaaan… dan pujian takkan merubah kenyataan,…. padahal kita butuh lebih dari itu yakni “perubahan”.

Semua penulis memiliki defenisi masing-masing tentang menulis, seperti apa yang disampaikan oleh kang abik (Habiburrahman El Shirazy Lc )
“menulis adalah cinta”
“menulis adalah untuk kaya raya”
“menulis adalah naik haji”
“menulis adalah keliling dunia”

Anda pun dapat mendefenisikan menulis itu sesuai dengan persepsi dan sudut pandang anda sendiri, tak musti sama dengan orang lain. Dan buat kami pribadi, kami mendefenisikan menulis sebagai “kullinhak’walaukaanalmuron” menyampaikan kebenaran walaupun terasa pahit…!

Akhirul kalam…Selamat menulis…Let’s do it…!
(……don’t wait wait lagi ya….)
Salam dari kami…
Anggota IATCA no keanggotaan dua 007
…..Muhafsy……

((^_^))


Senin, 10 Februari 2014

KEHILANGAN MOTOR.....(kisah nyata)

Hari sabtu yang lalu tepatnya tanggal 8 februari adalah hari yang benar-benar naas bagi sahabat saya yang juga seorang ustadz, yang sehari-harinya mengajar di Pesantren Arrisalah di air dingin Kota Padang. Sebut saja namanya Ustadz Muttaqin.Lc. Kami berkenalan sudah cukup lama, mungkin ada tiga atau empat tahunan yang lalu. Kala itu kami masih sering solat di musalla yang sama Musalla Jalilul akbar namanya. karena umur kami yang terpaut cukup jauh yakni sepuluh tahun dibawah kami, maka ia memanggil kami dengan sebutan abang....
" Bang motor ana hilang...! katanya ketika saya keluar dari musalla selesai solat magrib.
 Haah...hilang...astagfirullohal azim....sahut kami dengan terkejut.
 Iya bang tadi ana parkir di sini...

Kamis, 06 Februari 2014

HANYA UNTUK DIPERMAINKAN....?

Sungguh ini memang diluar perkiraanku selama ini.
Sungguh ini tak terpikirkan sebelumnya.
Aku pikir akan lancar dan mengalir apa adanya..
Tapi ternyata ini cuma untuk mempermainkan saja.
siapa yang tak kecewa...
siapa yang takkan sakit hatinya
aku sudah berusaha islah dan memaafkan mereka
yang paling berat sebenarnya berdamai dengan hati sendiri
itu sulit sekali...
Dan aku telah lewati itu semua,.....
Tapi mengapa ketika aku telah menuruti semua keinginan mereka
bahkan menelan pahitnya perlakuan mereka dimasa lalu....
..............
ya aku memang salah,....
salah dalam menilai kalian
aku salah....dan satu-satunya kesalahanku adalah...
berprasangka baik terhadap kalian.........
tapi...
aku tak menyesal....telah berprasangka baik terhadap kalian
meskipun balasannya sangat menyakitkan....
dan kini aku tak mendapatkan keadilan dari kalian....
tapi....
RABBku Maha adil.....!




kita lihat saja akhir dari semua ini..............

Senin, 03 Februari 2014

KAMI ATC PELAKSANA (puisi)

Oleh. Muhafsy (Anggota IATCA)

Kami para atc pelaksana
Eksekutor lapangan istilah kerennya
Ujung tombak pelayanan penerbangan Indonesia
Kami bangga, karena ini tugas mulia

Kami para atc pelaksana
Biasa diomelin kalau salah dalam bekerja
Padahal sering kami tak diajarin mana yang benarnya
Jadilah kami pelampiasan kemarahan semata

Kami para atc pelaksana
Kadang dapat PTO yang kasar omongannya
Padahal kita dapat cerita dari senior yang lainnya
Dulunya ia lebih parah dari kita-kita…..

Kami para atc pelaksana
Sering dipandang sebelah mata
Nggak diopenin, dicuekin sudah biasa
Namun anehnya dikangenin juga….(azeeek)

Kami para atc pelaksana
Jangan ditanya berapa besaran gajinya
Namun yang jelas lebih kecil dari para staff
Yang ada di kantor pusat sana…

Diantara kami atc pelaksana
Ada yang sudah puluhan tahun bergelar sama
Bukannya bodoh atau tak cakap dalam bekerja
Namun karena tak dekat,
Sama yang sakti tanda tangannya….

Ada juga rekan atc pelaksana
Yang berani dalam beretorika
Ini mungkin karena saking kesalnya
Sebut saja” mas bro”dia punya nama…
…”sebenarnya kita tidak butuh mereka,
Yang kita butuhkan Cuma jadwal dinas saja
Selebihnya biar system yang bekerja
Yakinlah..pastikan lancar semua….
Kata mas bro, dengan semangat menyala-nyala…

Kami para atc pelaksana
Diakalin,dibohongin,dikorbanin,sering dan biasa
Selama ini kami hanya bisa diam saja
Itu karena kami semua……..
Bukanlah laskar pelangi…..
Bukan pula laskar cinta…..
Tapi kami Cuma “laskar pelaksana”….!




Jumat, 31 Januari 2014

MACAM-MACAM ATC, PASCA LAHIRNYA LPPNPI........

Oleh. Muhafsy  (anggota IATCA)

Adalah sebuah kenyataan yang tak bisa kita pungkiri, bahwa setelah lahirnya LPPNPI, atc Indonesia telah terpolarisasi sedemikian rupa, terkotak-kotak, terbagi-bagi menjadi bagian tersendiri, keadaan ini jelas tidak baik bagi kita semua, dan juga bertentangan dengan semangat kebersamaan yang telah kita bangun selama ini.namun apa mau dikata inilah kenyataan yang terjadi sekarang ini. Kami mencoba untuk mengelompokkanya dalam tiga kelompok besar, bukan berarti ingin mengkotak kotakkan, hanya saja ini mungkin dapat sedikit memberi gambaran riil dari apa yang tengah terjadi pada kita. Dan tentu saja hal ini masih bisa kita perdebatkan, namun sebagai langkah awal untuk memahami kami rasa ini sudah cukup relevan.

Kelompok yang pertama. kelompok ini adalah kelompok yang diuntungkan langsung dengan lahirnya LPPNPI ini. Mereka yang tergabung dalam kelompok ini adalah para senior dilingkungan tempat mereka bekerja selama ini. Mereka dengan serta merta dapat menduduki jabatan structural dengan gampang dan mudahnya, karena kesenioran mereka tersebut. Well….menurut kami tak masalah sih…mungkin sudah saatnya, mungkin sudah waktunya,…..mungkin yang perlu digaris bawahi disini adalah junior-junior mereka yang dibawah sangat dan amat berharap mereka menjadi perpanjangan lisan dalam meyuarakan apa yang diharapkan, dan junior-junior mereka berharap dapat kecipratan perubahan pula, seperti apa yang dirasakan oleh senior mereka yang telah duduk di kursi empuk jabatan structural.
Namun sayang beribu kali sayang, harapan tinggallah  harapan. Sebagian kecil dari mereka lebih bersikap defensive dan cenderung mempertahankan status quo semata. Ini sangat disayangkan sekali, bukannya mereka tidak paham keinginan para junior mereka, sebaliknya mereka sangat paham sekali, bukankah mereka dulunya juga sangat berharap perubahan seperti apa yang diharapkan para junior mereka saat sekarang ini bahkan ada diantara mereka dulunya sangat vocal dan berada digaris depan dalam menuntut perubahan tersebut. Ya itu dulu… lain dulu lain sekarang, kalau ditanya mengapa berubah…mungkin mereka akan menjawab “ kami bersikap hati-hati“ (bahasa lain dari cari aman) hmm….

Kelompok yang kedua. Adapun mereka yang termasuk dalam kelompok yang kedua ini adalah mereka yang selama ini telah berprinsip seperti pepatah “ if you can’t beet them, you join them” jika kamu tidak mampu mengalahkan mereka ya sudah bergabung saja sama mereka.
Sesungguhnya sah-sah saja bagi mereka untuk bersikap seperti itu, apalagi kalo ini digunakan dalam rangka berstrategi, untuk kepentingan bersama yang lebih besar, tentu ini sangat baik.Namun sayang sebagian kecil dari mereka ( catat sebagian kecil) malah lupa denga tujuan awalnya, mereka yang tadinya beridealisme tinggi, menjadi panutan rekan-rekan serta juniornya kini larut dalam kerennya sebutan dan panggilan “Pak maneger”.
Dikelompok ini kita juga tergabung mereka yang berprinsip, mumpung ada kesempatan dan juga mereka yang berprinsip kalo tidak sekarang kapan lagi, macam-macam isinya kelompok yang kedua ini, ada yang dengan suka rela menawarkan diri, begitu ia dapat informasi bahwa dibutuhkan seseorang untuk mengisi jabatan tertentu maka ia sampaikan langsung ataupun melalui perantara, baik dengan bahasa yang lugas maupun dengan isyarat, bahwa ia menginginkan jabatan tersebut, baik melalui pintu depan atau pintu belakang, baik melalui jendela atau ventilasi ( yang terakhir ini tikus kali…). Intinya apapun akan ia lakukan dfemi untuk mendapat jawaban “ ya’ dari orang yang sakti tanda tangannya.

Kelompok ketiga, dikelompok ketiga inilah berisikan orang-orang yang beridealisme tinggi, mentor-mentor yang bertanggung jawab, para senior yang betul-betul merakyat, tak sedetikpun mereka membiarkan para pelaksana dan junior mereka berjuang sendiri. Duh.. senangnnya berada dikelompok ini, hitung-hitungan kami mereka yang berada di kelompok ini lebih dari 80 % dari jumlah keseluruhan atc di Indonesia ini, jadi jangan ada yang beranggapan mereka ini kelompok kecil, sebaliknya kalau di ibaratkan kereta api gerbong mereka ini sungguh sangat panjang sekali.

Namun sayangnya kelompok ketiga ini sering disebut dengan istilah “Barisan sakit hati” oleh mereka yang berada dikelompok pertama dan mereka yang ada dikelopok kedua. Istilah barisan sakit hati sebenarnya tidaklah tepat bagi mereka yang ada dikelompok ketiga ini. Namun istilah ini sering dipakai untuk menjastivikasi seolah-olah mereka yang ada dikelompok ketiga dalam posisi yang salah ( iri hati). Padahal semua juga tahu mereka inilah yang terzolimi, diperlakukan tidak adil, mereka inilah yang dikebiri, hak-haknya, mereka inilah yang hanya bisa kesal dan bungkam, meratapi kebijakan yang dibuat tak mau berpihak pada mereka.

Dan hari ini kita lihat sendiri, mereka menetapkan remun semaunya, masa' kita-kita yang atc pelaksana menerima lebih rendah dari para staff yang ada di kantor pusat sana, belum lagi TLR yang dihapus....bahasa mereka, TLR sudah digabung dalam remun tersebut,.......jelas ini cuma permainan angka-angka, alias tipu-tipu, sebenarnya kenaikannya tak seberapa.....bandingkan dengan mereka....luar biasa!

Selasa, 21 Januari 2014

IATCA DAN LEGENDA MALIN KUNDANG....

Oleh. Muhafsy

Sekali waktu jika rekan-rekan datang ke kota padang, jangan lupa main-mainlah ke sebuah pantai yang begitu eksotik dan selalu ramai, pantai air manis namanya. Birunya samudera Hindia, terpaan semilir angin pantai sudah terasa ketika kita mulai menuruni bukitnya yang hijau tertata asri lagi alami. Sebelum kita menginjakkan kaki di pantainya yang bersih, kita dapat merasakan lembutnya tiupan angin dibawah rimbunnya pohon-pohon cemara yang sesekali berjatuhan ke tanah, sama seperti kata bang Darwis tere liye “ daun yang jatuh tak pernah membenci angin”. Hmmm….

Pada sisi selatan kita akan menemukan sebuah muaro, sungai kecil yang airnya mengalir langsung menuju samudera. Dan hanya beberapa  puluh meter di sebelah kiri sungai inilah kita akan mendapati hamparan batu karang yang luas dan datar, disinilah kita akan melihat seonggok batu sebesar ukuran manusia, yang tengah bersujud…ya inilah yang disebut “Batu malin kundang”…!

Legenda malin kundang sangat terkenal dimasyarakat sumatera barat, orang minang menyebutnya dengan malin kundang anak cilako atau malin kundang anak durhako, kedua istilah tersebut sebenarnya tidak enak didengar di telinga, tapi begitulah nasib si malin kundang. Singkat ceritanya adalah malin kundang dilahirkan dari rahim seorang ibu yang miskin dan tak punya harta, ibunya sangat berharap saat mengandung anaknya, agar kelak setelah lahir sang anak menjadi anak yang berbakti dan sayang kepada ibunya.

Setelah menunggu selama lebih dari Sembilan bulan akhirnya sang anakpun lahir dan tumbuh dewasa serta mandiri. Namun sayang, setelah dewasa malin kundang bukannya berbakti dan sayang kepada ibunya, denga pogahnya malah ia nafikan keberadaan ibunya tersebut. Hati ibu mana yang takkan hancur, hati ibu mana yang takkan kecewa, sehingga terluncurlah kata-kata dari sang ibu agar sang anak dikutuk menjadi batu.
Itu adalah legenda malin kundang, karena ia hanya sebuah legenda jadi keabsahan cerita tersebut, tak bisa kita terima seratus persen, artinya bisa benar bisa tidak, namanya juga cerita atau legenda. Namun hari ini kita melihat dengan kepala kita sendiri, sebuah kenyataan didepan mata kita, seorang ibu yang bernama IATCA harus mengandung selama lebih dari Sembilan tahun, catat bukan Sembilan bulan, untuk melahirkan seorang anak, dimana ia berharap kelak sang anak berbakti dan sayang terhadap ibunya.
Sang anak yang tadinya sangat diharapkan kelahirannya, ternyata setelah lahir hanya mementingkan dirinya sendiri, tak mau peduli dengan keadaan sang ibu, tak sayang ia pada sang ibu yang telah susah payah melahirkannya, sama seperti si malin kundang ia nafikan keberadaan sang ibu.

Kenapa sih harus begini, tidak bisakah ia menjadi anak yang penyayang dan berbakti pada sang ibu, tak bisakah ia menjadi anak yang penurut dan tahu balas budi. Minimal jika itu tidak bisa dilakukan, jadikanlah ia sebagai patner dalam melangkah, hingga yang satu dapat menopang yang lain, sehingga yang satu dapat berpegangan dengan yang lain, dengan begitukan lebih indah, lebih nyaman dan lebih menentramkan.
Kenapa harus berjarak, kenapa setiap sesuatu yang diusulkan IATCA selalu ditolak, kenapa setiap suara arus bawah (atc) dianggap tak layak, untuk didengar. Mengapa… kenapa…ada apa…itu pertanyaan yang tak pernah kami dapatkan jawabannya.
Ini seperti pepatah arab “ Nahnu fi wadhini wahuwa fi wadhi akhor”kami di lembah ini dan mereka di lembah yang lain, nggak pernah ketemu, nggak pernah nyambung, orang betawi bilang, Jaka Sembung naik ojek, nggak nyambung nggak konek….

Atau mau disumpahin jadi batu kayak si malin kundang….!


Terimakasih.

CUKUP PANGGIL DENGAN SEBUTAN "MAS" SAJA.....

Apalah arti sebuah panggilan....ada yang bilang begitu...tapi ya tetap saja itu sesuatu yang penting menurut kami. namun terkadang juga nggak penting-penting banget sih...alias terserah sajalah, mau panggil apa yang jelas masih dengan panggilan yang baik dan enak didengar serta masih dalam keumuman yang biasa disebut oleh orang kebanyakan.

Adalah kami yang sering dibuat bingung oleh orang-orang disekitar kami terutama di tempat lingkungan dimana kami bekerja, sebagian ada yang memanggil kami dengan sebutan nama langsung, ada yang manggil dengan sebutan mas, ada yang memanggil dengan sebutan abang, ada yang manggil dengan sebutan pak, ada pula yang memanggil dengan sebutan uda dan juga ustadz.... variasi banget.

Biasanya kalo waktu di STPI curug dulu, yang senior pasti dipanggil dengan sebutan mas atau mbak...nah ini juga terbawa-bawa sampai sekarang di lingkungan kerja, makanya kami juga sering di panggil dengan sebutan mas oleh para junior, namun juga ada sih yang senior manggil dengan sebutan mas...ini lebih didasarkan akan penghormatan aja kali ya....yang sampai saat ini membuat kami risih adalah kalo di panggil dengan sebutan pak oleh para junior. Sebenarnya kami sudah mengingatkan kepada para junior untuk tidak memanggil pak ke kami, namun selalu ngak di gubris paling iya aja pada waktu itu, nah besok-besoknya pasti balik lagi panggil pak...sudah sangat sering kami ingatkan. Bukan apa-apa, kami merasa panggilan pak itu pantasnya untuk mereka yang punya jabatan tinggi, ya paling kadin  minimal PTO lah, nah inikan kami bukan siapa-siapa, pto bukan suvervisor juga nggak.

Anehnya lagi biasanya adek-adek yang baru, baik yang ojt atau pegawai baru, ketika pertama datang selalu memanggil kami dengan sebutan mas atau abang....namun seiring waktu akan berubah menjadi pak atau yang lainnya. paling bertahan memanggil mas cuma seminggu atau paling lama dua minggu saja...

Kami nggak suka dipanggil terlalu tinggi dari apa yang seharusnya....kami cuma pelaksana, sama seperti kalian nanti kalo beberpa bulan lagi kalian sudah dapat rating di tempat ini,...kita sederajat, kita selevel.....kami bukan atasan kalian....jadi cukup panggil dengan sebutan" Mas" saja...ya.!

FAHIMTUM.......?

Minggu, 19 Januari 2014

LEBIH BAIK MENYALAKAN LILIN

Seharusnya kita menyadari juga
bahwa kita belumlah berbuat banyak....

Mengutuk kegelapan tidak akan menjadikan gelapnya sirna
tetapi justru hanya membuat pengapnya suasana relung hati kita
..........
Mengkritik tampa memberikan solusi,
hanya membuat yang dikritik menjauh bahkan pergi...

lebih baik menyalakan sebuah lilin.....dari pada mengutuk kegelapan...
....."it's better to light a candle than curse the darkness"......!

JALAN CINTA PARA PEJUANG....(puisi)

Di jalan cinta para pejuang...
biarkan cinta berhenti di titik ketaatan
meloncati rasa suka dan tidak suka
melampaui batas cinta dan benci....
Karena ia tidak selalu terungkap diawal pagi....

seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat
Tapi yakinlah....dijalan cinta para pejuang
Alloh lebih tahu tentang kita.....

DIA lah yang menyutradarai pentas kepahlawanan
para aktor ketaatan....
Dan yakinlah...semua akan berakhir seindah surga
Surga yang telah IA janjikan....

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

entah mengapa setiap selesai membaca puisi ini....
ada sesuatu yang menggumpal kembali, yang memberi kekuatan
di relung hati ini....
untuk selalu berada di jalan ini.....
Ya....jalan kami para Pejuang.....!

Selasa, 14 Januari 2014

KAMI ATC INDONESIA YANG SEDERHANA…! (puisi)



Oleh.bang Muhafsy

Kami atc Indonesia yang sederhana
Bekerja keras dengan standar dunia
Tak boleh salah dalam bekerja…
Sedikit silap…nyawa taruhannya…!

Kami atc Indonesia yang sederhana
Kelebihan jam kerja sudah biasa
Kurang personil itu cerita sepanjang masa
Solusinya…sedang dicari… katanya…!

Kami atc Indonesia yang sederhana
Bertahun kami sabar dan berjuang dalam IATCA
Lahir wadahnya…yg nikmati orang lain rupanya
Bahkan diantara mereka, dulunya bukanlah siapa-siapa

Kami atc Indonesia yang sederhana
Masih saja dianggap sebagai karyawan biasa
Bahkan oleh para mandor yang dulu atc juga
Padahal pilot mengakui…kami ini manager nya..!

Kami atc Indonesia yang sederhana
Meminta gaji layak, ditanya jastivikasinya apa…?
Tentu kami bingung menjawabnya…
Itukan tugas mereka untuk mencarinya…
Kalau tidak ada, buat dong….apa susahnya…!

Kami atc Indonesia yang sederhana
Sampai hari ini kami masih disuruh bersabar…
“syukuri saja apa yang ada..” bujuk mereka..!
Di waktu yang sama mereka menerima…
Gaji yang gedenya….luar biasa…!

Kami atc Indonesia yang sederhana…
Berani vocal….di black list oleh para mandornya
Kalau sudah begini….
Alamat bakal suram karir kedepannya…

Kami atc Indonesia yang sederhana
Kini kami diadu dengan sesama….
Dengan cara menaikkan gaji sebahagiannya
Sebagian lagi dibikin cemburu,sakit hati dan curiga…!

Kami atc Indonesia yang sederhana
Kenaikan yang dijanjikan sungguh jauh berbeda
Dari apa yang telah diusulkan oleh IATCA….
Nampak jelas ada permainan dibelakangnya….

Kami atc Indonesia yang sederhana
Mogok dan demo terlarang melakukannya…
Padahal ini senjata ampuh yang kami punya
Tak tahulah…siapa yang dilindungi sebenarnya…

Kami atc Indonesia yang sederhana
Hanya ingin menuntut hak-hak kami…
Agar sama seperti atc di negara tetangga
“core employee” di perusahaannya….!
Digaji layak, sesuai dengan beban kerja….!


Catatan:

Sungguh…permintaan kami amat sangat …SEDERHANA…!
Jadi tidak ada alasan, untuk tidak mengabulkannya…
………..M    E    M    O    H    O    N………..