jam digital

Rabu, 11 Desember 2013

KETIKA URUSAN DISERAHKAN KEPADA BUKAN AHLINYA



Oleh. Muhammad alexfardi syarif (Anggota IATCA).

Ada yang aneh terjadi saat ini dengan kita (Atc Indonesia).Khususnya setelah perubahan status menjadi Airnav Indonesia.Hampir di semua cabang mengklaim kekurangan personil atc,(sebenarnya sih dari dulu-dulu juga begitu). Namun akan sangat
terasa aneh lagi, ketika seseorang atc yang menyeberangatau pindah kebagian lain, entah itu yang bersangkutan dipromosikanuntuk suatu jabatan tertentu, atau memang direkrut untuk kebutuhan yang ‘mendesak’ katanya, akan tetapi tak pernah balik lagi ke habitat awalnya, hampir selalu disetujui oleh pejabat yang berwenang.Lebih aneh lagi atc yang bersangkutan  nyaman dan tak mau kembali lagi menjadi atc. Fenomena apa ini sebenarnya, apakah profesi atc sudah tidak menjanjikan lagi…!Kalaulah alasannya karena penghasilannya lebih besar, katakanlah pada level junior manager untuk posisi yang tak ada hubungannya dengan keilmuan dan pengalaman atc seperti keuangan, administrsi  maupun kepegawaian. Bukankah akan lebih bijaksana demi kebersamaan dan kecintaan kita pada profesi atc ini, gaji atc nya yang kita minta dinaikkan, ketimbang mengejar posisi tersebut, bukankah dengan resiko, beban kerja kita memang lebih pantas untuk mendapatkannya…Mungkin yang bersangkutan akan mengatakan…”saya bisa belajar koq,…saya mampu menanganinya koq…namun buktinya disana-sini selalu terjadi entah itu keterlambatan, kekurangan bahkan kemaren sampai ada teman yang tak terdaftar di perusahaan ini, akibatnya ya yang bersangkuatan tak gajian, syukurlah ada kebijakan internal distrik yang mengambil alih hal tersebut, tapi hal seperti itu akan terjadi sampai kapan. Artinya setiap pekerjaan itu juga butuh pengalaman, akan lebih baik menempatkan seseorang itu berdasarkan pengalamanya, itu kan sangat membantu sekali dalam menyelesaikan pekerjaan yang dimaksud.Hal lain yang mungkin akan terjadi nanti, adalah ketika posisi jabatan tersebut ditinggalkan oleh yang bersangkutan, karena mungkin di promosikan kepada posisi yang lebih tinggi, dan posisi yang di tinggalkan ini diisi oleh orang lain yang bukan  dari kalangan atc, bukankah ini akan menjadi kecemburuan, apalagi gajinya sama atau lebih besar dari gaji seorang atc, mungkin selama ini kita tidak terlalu pedulikan karena kita berpikir itukan teman kita juga (sesama atc). Bisa saja nantinya diisi oleh orang dari unit lain, toh pekerjaannya bersifat umum sekali.Ada kenyataan lain yang terjadi saat ini, mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari padanya.  Ada seseorang (bukan atc) yang di perusahaan lama kita telah bermasalah, karena terlibat penggelapan dan yang bersangkutan sudah mendapat sangsi berupa pemindahan ke cabang  lain. Dan sungguh aneh bin ajaib yang bersangkutan bisa masuk ke perusahaan ini, lebih membingungkan kita lagi yang bersangkutan langsung dapat menjadi junior manager, terus kita bertanya-tanya jadinya...perekrutan ini sebenarnya bagaimana….Kalaulah tulisan ini dianggap berdasarkan karena cemburu, iri, atau sakit hati…dengan tegas kami katakan ini tidaklah demikian. Kami hanya  ingin melihat perusahaan ini lebih baik dalam segala hal, termasuk menempatkan seseorang yang memang pada tempatnya.Bukankah telah jelas peringatan bagi kita…”Idza wusidal amru ila ghairi ahlihi fantas siris sa’ah”…apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran…!

Terimakasih-Wassalam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar