jam digital

Minggu, 29 September 2013

MENGHARAP JALAN KERIDHOAN......






Ketika bingung datang melanda…
Ketika kekecewaan menyesakkan dada
Rasanya sempit sudah ini dunia….
Tak ada yang membuat bahagia
Hiburan apapun semua tak berguna
Betul-betul membuatku merana………
Sudah tak ada lagi yang indah rasanya…
Apa…apa..ada apa ini semua……
Mengapa…mengapa….dengan semuanya…
Oh…dunia,…..
Kau selalu membuatku bingung….bimbang…
Dan juga kecewa…..!
Kemana ku lari kau selalu ada…..
Wahai ROBB….
Tempat ku mengadu…tempat ku berserah…
Tempat ku berharap….
Hanya jalanmu yang ku harap…
Hanya ridhomu yang ku tuju….
Ku mengadu….. tunjukilah jalan…
Jalan yang harus ku tempuh….
Bimbinglah aku selalu………….




>hari- hari yang membingungkan
>semoga cepat berlalu…

>dengan sabar dan solat kuhadapi…..!

Jumat, 27 September 2013

MENGINSAFI DIRI..........




Kalau kata adalah sepotong hati…
Maka doa adalah setetes nurani
Ia disuling dari niat yang merindu
Dari getar lisan nan syahdu….
Ia dibisikkan dengan “Taddarru’ juga kufyah”…

Dengan berendah-rendah
Mengakui keagungan Alloh SWT…..
Serta berlirih-lirih…..

Menginsafi kelemahan diri……




>>>ya Rob.......... kabulkan lah 
doa hambamu yang dhoif ini,
kepada siapa lagi HAMBA meminta 
kalau bukan kepada mu,
kepada siapa lagi hamba mengadu....
tak kan ada yang tahu..apa pinta hamba
hanya padamu...hanya denganmu hamba berharap...
YA HAYYU...YA HAYYUM...…!

Kamis, 26 September 2013

MENYAMBUT 'MW' DI NEGERI TITIPAN ILAHI....




“DOA UNTUK NEGERI”

Ya Allah Ya Rabbi

Aku bersimpuh berserah diri
Mohon perkenan-Mu Ya Rabbi
Trimalah curahan hati kami
Ini tentang masa depan negeri
Dan anak cucu kami

Ya Allah, Ampuni kami
Salah dan lemah kami
Tak kuasa jaga negeri
Amanah para wali 
Sang Kuasa opini semau hati
Rampas pikiran anak negeri

Ya Rabbana, Rabbal-Izzati
Di sini kata taqwa pun dikorupsi
Pentas maksiat jelas sekali
Dikata mulia dilindungi alat negeri
Dan, nasehat ikhlas pewaris nabi
Dicaci maki, sirna oleh kicau selebriti

Ya Allah, Ya Rabbal ‘alamin 
Pak Lubis  kata, munafik ciri utama kami
Di sekolah, anak wajib menyanyi
Bangun jiwa insani, lalu jasmani
Tapi, semenit sekali, jiwa murni dicemari Emensi
Tubuh seksi lebih bernilai dari akal dan hati nurani

Ya Rabbi, Tuhan Yang Maha Suci
Kami bukan hipokrit, kami tidak munafik
Undang-undang Pendidikan Negeri ini
Wajibkan iman, taqwa, dan akhlak tinggi
Tapi, kuasa negeri restui kontes jual diri
Tiada malu lagi lecehkan firman-Mu Yang Abadi

Ya Allah, Ya Kariim 
Kami pahami ayat-ayat-Mu Yang Suci
Iblis terlaknat jangan ikuti
Tapi, Kontes Maksiat kini diapresiasi
Menantang aturan-Mu dinilai prestasi
Tradisi jahili dihormat budaya tinggi

Ya Allah penguasa langit dan bumi
Utusan-Mu telah perintah kami
Bila sang mungkar  nyata sekali
Haram berdiam diri
Hentikan tipu daya syaithani
Guna kuasa, kata, dan hati

Ya Rabbi, Ya Mujibas Saailin
Kami mengerti, Engkau uji kami
Dengan tipudaya musuh Nabi
Syaitan jin dan jenis insani
Tipu manusia di alam fikri
Pentas ala hayawani dipuji, bahkan disembahyangi

Ya Allah, Ya Rabbal alamiin
Saat rasio anak negeri dikebiri
Kuasa politik pupus nyali
Mucikari bodi seksi lebih dihormati
Tebar syahwat dan ilusi keji
Hanya doa senjata kami

Ya Allah, Ya Rahman Ya Rahiim
Kasihani kami dan negeri ini
Lindungi umat dan generasi nanti
Turunkan kuasa-Mu Ya Rabbi
Dulu, doa dan kepasrahan kakek Sang Nabi
Hentikan angkara Abrahah, kafir tak tahu diri

Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat-tibaa’a
Wa-arinal-baathila baathilan war-zuqnaj-tinaaba
Ya Allah, tunjukkan yang benar itu benar pada kami
Mohon beri kami, kemampuan tuk mengikuti
Dan kami mohon pada-Mu, Ya Ilahi Rabbi
Tunjukkan yang bathil itu bathil
Beri kami kekuatan tuk menjauhi

Ya Allah, Ya Rabbi
Hanya doa itu mampu kami
Kami berserah diri akan nasib negeri ini
Pada kasih-Mu Yang tak Terbatasi
Ampuni kami, sayangi kami, tolonglah kami
Wan-shurnaa ‘alal-qawmil kafiiriin 

Doa dan salam untuk Sang Nabi panutan kami
Juga keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang sejati
Kami tak kan khianati amanah risalah Makhsyari
Sampaikan kebenaran Tauhidi
Tuk insan yang mau mengerti dan guna hati nurani
Hanya Padamu Ya Rabbi, kami berserah diri

Kami memohon dengan setulus hati
Kasihanilah kami,
Kabulkanlah doa kami

Amin Ya Rabbal Alamin..
Amin Ya Mujibas Saailin


Cendikiawan Muslim “Adian Husaini”
puisi ini dibuat untuk menyambut Miss World di negeri titipan ilahi.


Senin, 16 September 2013

RINDU SUASANA......





Kesunyian di ruang hati…
Saat embun malam jatuh menyapa…
Luruh hati dalam lara…
Dibalut kerinduan nan membara…

Bayang datang lintasi lamunan ini
Masa-masa nan indah …
Yang pernah kumiliki…
Kini telah jauh berlalu…jauh…jauh sekali…

Mata kerinduan..mata kenangan…
Genangi bathin yang terdalam…
Kuingin kembali kesana…disana..
Di waktu yang lalu….

Mungkinkah kan kembali…
Tawa bahagia penuh suka
Betapa indahnya itu semua..
Aku rindu akan suasana damainya….

Semuanya takkan pernah kembali
Hanya kenangan yang tersisa
Melekat erat dihati dijiwa…
Takkan mungkin kualami lagi….


>>> ingat masa lalu…
        Entah mengapa….!
…….”Rinduserindurindunya”…………..


Rabu, 11 September 2013

KETULUSANKU...WALAUPUN KAU TAK TAHU...


BE WHAT YOU WANT TO BE.....



Jadilah apa yang kau inginkan............!
ku hargai itu....
ku hormati pilihan itu....
Hmmm.....

apa sih....ada deh....!!!

PERTARUNGAN NAFSU DAN IMAN....



Betapa hidup ini memberikan warna yang beragam…
Ada susah ada senang,…..ada bahagia ada kecewa…
Ada yang mudah ada yang sulit…
Sayangnya tak semua kita dapat meluruskan prasangka
Kebanyakan kita larut dalam…rasa dan praduga kita sendiri
Bahkan terkadang kita lupa….bahwa semuanya….
Sebenarnya……telah terukur dengan bijaksana….
Pas untuk kita….tepat waktunya….
Denga kadarnya….pula…!
Adakah yang salah….?....
Kalaulah kita mau jujur pada diri kita sendiri
Tentu jawabanya…tidak lah jauh dari…”
Itu semua adalah pantas kita terima dan
Ini adalah yang terbaik untuk kita….
Namun mengapa masih ada kata kecewa…
Jawabnya mudah dan sederhana…
Nafsu dan iman kita lah yang mempengaruhinya…
Mereka bertarung untuk memenangkannya…
Siapa yang kuat itulah yang bakal mendominasi di dirinya…
Sekian buat hari ini…..(pengalaman pribadi…oi…….>>>)

Hm…….((^__^))….


Jumat, 06 September 2013

SELESAIKAN MASALAH SEBELUM IA DATANG.....





Sungguh terkadang kita hanya perlu berdoa saja
Dalam menghadapi suatu masalah…
Yang kadang-kadang kita anggap sangat berat…
Menurut kita mungkin sangatlah sulit
Tapi siapa yang mampu mempermudah yang sulit itu
Siapa yang dapat membuatnya menjadi sangat mudah
Tak ada lain…
Kecuali sang maha pemurah…Alloh azzawajalla….!!!
Kenapa kita tak permudah saja urusan kita itu
Dengan banyak-banyak meminta kepada NYA
Dengan berdoa…dengan bermunajat…kepada NYA…
Adakah hal itu terlarang…
Sebaliknya malah sangat dianjurkan….
Kita saja yang kadang kepedeaan….
Merasa mampu melakukan semuanya dengan sendiri
Kalau terbentur baru mengadu….
Cemeenn….!!!
Padahal kita diberi kesempatan untuk menyelesaikan
Suatu masalah….bahkan sebelum masalah itu muncul…
Menyelesaikannya sedari awal sebelum masalah timbul…
Menyudahinya ketika kita belum tertimpa masalah…
Ajaib…memang…tapi ya begitulah
Salah satu solusi yang diberikan
dalam menghadapi masalah….
Dalam menghadapi hidup….!
Ngomong-ngomong masalah, saat ini masalah
Yang aku anggap lumayan besar yang bakal menimpa
Eeeh..ngak tahunya sudah terselesaikan dengan mudah
Malah aku sendiri tak menyadarinya…
Tak mengetahuinya…tahu-tahu aja sudah selesai…
Dan  bukan satu masalah saja, ada banyak…
Yang selesai sebelum aku menyadarinya…
Hmm…memang luar biasa doa itu…
Pantas memang kalo dibilang “addua sijjul mukminin”

RAHASIA JODOH......


 
 Ada yang sudah dekat tiba-tiba menjauh.
 Ada yang jauh tiba-tiba mendekat.

 Ada yang sudah sayang tiba-tiba
 membenci……
 Ada yang belum kenal tiba-tiba menyayangi……….

 Ada yang sudah direncanakan
 tanggal nikahnya tiba-tiba berantakan.
 Ada yang tidak direncanakan tiba-
 tiba datang mengajak nikah.

 Ada yang sudah dijodohkan tiba-
 tiba dibatalkan…….
 Ada yang tidak dikenal sebelumnya
 tiba-tiba menjadi jodohnya.
 Ada pula yang sudah lama kenal
 Dulunya biasa saja…menjadi jodoh…

 Itulah rahasia JODOH..

 Hanya Dia yang tahu kapan kita berjodoh.
 Hanya Dia yang tahu dengan siapa
 kita akan berjodoh.
 Hanya Dia yang tahu dengan cara
 apa kita bertemu jodoh…………..

 Tugas kita adalah berusaha
 dengan cara yang baik.
 Tugas kita adalah berusaha
 dengan menjadi baik.
 Tugas kita adalah menerima
 apapun keputusan terbaik menurut Alloh SWT.


 Dan satu hal jangan kita abaikan.
 Jangan pernah merasa lelah
 meminta dan terus meminta
 melalui DOA kepada-Nya.

 Semoga Alloh SWT melancarkan
 dan meridhai serta membukakan
 pintu jodoh bagi siapa saja yang belum punya jodoh.
 Berdoalah kepada Alloh SWT,
 hanya Allah-lah yang dapat memberikan
 semua hajat apa yang kita inginkan,
 termasuk dalam urusan jodoh.
 Dan juga yang belum punya anak
 segera mendapatkan anak keturunan.
 Serta yang lagi pengen usahanya meningkat,
 tanpa hutang yang menumpuk,
 dipermudahkan, 
 dan diperlancarkan oleh Alloh SWT.

 Semoga Alloh SWT mengabulkan doa kita semua.....
 Aamiin...((^__^))


Selasa, 03 September 2013

SEKUNTUM...............




         Sekuntum Mursi 

 Oleh Ustadz Abu Yahya Badrussalam

 Betapa Bahagianya rakyat mesir
 Ketika ia telah menjadi pemimpin
 Di negeri firamid sana
 Ucapan selamat mengharu biru
 Memberi pesona senyum yang merekah
 Cita-cita itu seakan telah menjadi kenyataan
 Menegakkan syari’at di negeri fir’aun

 Namun ….
 Ternyata Allah berkehendak lain
 Tiba-tiba lebah sisi menyengatkan bisanya
 Membuat sekuntum Mursi menjadi layu
 menjadi kenangan

 Hati-hati pun terbakar
 Tak rela sekuntum itu jatuh tersungkur
 Teriakan jihad pun dikumandangkan
 Lautan manusia berduyun meminta keadilan

 Tak Rela …
 Mungkin kalimat sabar sudah tak ada guna
 Mungkin Fatawa ulama sudah dianggap usang
 Karena mata telah ditutup kabut kemarahan
 Apa kata mereka bila kita bacakan fatwa Al Hafidz Ibnu Hajar :
 “Para fuqoha telah bersepakat wajibnya mentaati penguasa yang menang (dalam revolusi),
 dan mentaatinya lebih baik dari pada melawannya karena itu lebih menahan tertumpahnya darah dan fitnah.” (Fathul Baari 13/7)

 Mungkin mereka akan berteriak
 Pengkhianat ..
 Antek Yahudi …
 Bunglon …
 itulah …
 Ketika ilmu telah kalah
 Tak ada lagi kata dan Fatwa

 Di Al jazair sana
 Masih tersisa kenangan pahit
 Ketika partai islam menang mutlak
 Ternyata …
 Penguasa membatalkan hasil pemilu
 Huru hara pun terjadi
 Kembali darah kaum muslimin bersimbah
 Akankah kenangan pahit itu terulang di negeri pyramid

 Seakan Allah tak ridho dengan jalan itu
 Kejayaan melalui demokrasi
 Ternyata hanya fatamorgana

 Yaa Allah …
 JalanMu lah yang terbaik
 Jalan yang dititi oleh para Nabi dan Rasul
 Jalan Ilmu dan Amal
 Jalan Tauhid dan Ittiba
 Tashfiyah dan Tarbiyah

 “Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. Yusuf: 108).


MACAM-MACAM OBAT....



 Obat Cinta adalah Menikah..
 Obat Marah adalah Wudhu..
 Obat Galau adalah Dzikir dan membaca Al-Qur'an..
 Obat Ketidak Senangan hati adalah Shalawat..
 Obat kemiskinan adalah Istighfar, Usaha dan Sedekah..
 Obat Nafsu adalah Puasa..
 Obat Putus asa adalah Harapan dan Do'a..
.

.
.
.
.
.
.
.

Minggu, 01 September 2013

NEGERI DIUJUNG TANDUK.....



 Kata Papa.... 
 bahkan bila terbakar hangus seluruh keluarga kita
 Jangan pernah berhenti peduli
 Walaupun terfitnah kejam keluarga kita
 Hingga rasanya sakit menembus hati,
 Jangan pernah berhenti berbuat baik

 Anak-anakku....
 Jadilah orang-orang yang berdiri gagah di depan,
 Membela kebenaran dan keadilan.
 Jadilah orang yang berdiri perkasa di depan,
 Membantu orang-orang yang lemah dan dilemahkan.
 Atau jika tidak,
 berdirilah di belakang orang-orang yang melakukannya,
 Dukung mereka sekuat tenaga

 Maka, seluruh kesedihan akan diangkat dari hati,
 Seluruh beban akan terasa ringan.
 Karena akan tiba masanya orang-orang terbaik datang,
 Yang bahu membahu menolong dalam kebaikan.
 Akan tiba masanya orang-orang dengan kehormatan hadir,
 Yang memilih jalan suci penuh kemuliaan.

 Percayalah,
 Dan jangan pernah berhenti percaya,
 Meski tak ada lagi di depan, di belakang,
 kiri-kananmu yang tetap percaya.

 *Tere Lije, novel "Negeri Di Ujung Tanduk"