jam digital

Selasa, 03 September 2013

SEKUNTUM...............




         Sekuntum Mursi 

 Oleh Ustadz Abu Yahya Badrussalam

 Betapa Bahagianya rakyat mesir
 Ketika ia telah menjadi pemimpin
 Di negeri firamid sana
 Ucapan selamat mengharu biru
 Memberi pesona senyum yang merekah
 Cita-cita itu seakan telah menjadi kenyataan
 Menegakkan syari’at di negeri fir’aun

 Namun ….
 Ternyata Allah berkehendak lain
 Tiba-tiba lebah sisi menyengatkan bisanya
 Membuat sekuntum Mursi menjadi layu
 menjadi kenangan

 Hati-hati pun terbakar
 Tak rela sekuntum itu jatuh tersungkur
 Teriakan jihad pun dikumandangkan
 Lautan manusia berduyun meminta keadilan

 Tak Rela …
 Mungkin kalimat sabar sudah tak ada guna
 Mungkin Fatawa ulama sudah dianggap usang
 Karena mata telah ditutup kabut kemarahan
 Apa kata mereka bila kita bacakan fatwa Al Hafidz Ibnu Hajar :
 “Para fuqoha telah bersepakat wajibnya mentaati penguasa yang menang (dalam revolusi),
 dan mentaatinya lebih baik dari pada melawannya karena itu lebih menahan tertumpahnya darah dan fitnah.” (Fathul Baari 13/7)

 Mungkin mereka akan berteriak
 Pengkhianat ..
 Antek Yahudi …
 Bunglon …
 itulah …
 Ketika ilmu telah kalah
 Tak ada lagi kata dan Fatwa

 Di Al jazair sana
 Masih tersisa kenangan pahit
 Ketika partai islam menang mutlak
 Ternyata …
 Penguasa membatalkan hasil pemilu
 Huru hara pun terjadi
 Kembali darah kaum muslimin bersimbah
 Akankah kenangan pahit itu terulang di negeri pyramid

 Seakan Allah tak ridho dengan jalan itu
 Kejayaan melalui demokrasi
 Ternyata hanya fatamorgana

 Yaa Allah …
 JalanMu lah yang terbaik
 Jalan yang dititi oleh para Nabi dan Rasul
 Jalan Ilmu dan Amal
 Jalan Tauhid dan Ittiba
 Tashfiyah dan Tarbiyah

 “Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. Yusuf: 108).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar