jam digital

Kamis, 14 November 2013

07 TESTIMONY seorang atc ( Anggota IATCA).


Testimony ini kami buat berangkat dari keprihatinan kami yang mendalam, atas apa yang terjadi akhir-akhir ini. Dan ini hanya ditujukan untuk kalangan internal semata (sesama anggota IATCA) yang merasa senasib dan seperjuangan, diseluruh penjuru tanah air tercinta…

01. Berlindung kami kepada ALLOH azza wajalla, sebagai hambanya yang berprofesi ATC, dari sifat-sifat… khianat, iri , dengki, bermuka dua, tidak amanah, mementingkan diri sendiri, serta sifat-sifat buruk lainnya. ( semoga semua atc terpelihara dari sifat-sifat buruk tersebut), amin….ya mujibassailin….


02. Kami mengakui sepenuhnya, single ATS provider yang dulu kita cita-citakan, dan sekarang telah menjelma menjadi Airnav Indonesia adalah merupakan buah dari perjuangan rekan-rekan ATC semua, yang dalam hal ini tergabung dalam organisasi profesi yang sama-sama kita cintai dan banggakan yakni IATCA. Oleh karenanya tak ada alasan bagi kami, kecuali bersikap “ sami’na wa ata’na” kami dengar dan kami patuhi, setiap keputusan yang telah ditetapkan, maupun keputusan yang akan diambil nantinya oleh Ketua Umum DPP IATCA pusat.


03. Profesionalisme yang didengung-dengungkan selama ini, tidak akan ada artinya, kalau keadilan dalam hal penggajian tidak diberlakukan. Bagaimana mungkin sekelompok orang yang mengatur keselamatan (tarkait nyawa) gajinya lebih kecil dari mereka yang bekerja mengatur administrasi, keuangan dan hal bersifat umum lainnya. Apakah sama tanggung jawab, antara orang-orang yang bekerja dibelakang meja dengan orang-orang yang bekerja di belakang “control desk”.


04. Tidaklah tepat kalau kita masih mengadopsi sistim penggajian, seperti yang diterapkan oleh birokrasi, maupun seperti di BUMN lainnya. Dimana penggajian berdasarkan penjenjangan karir (semakin tinggi posisi di struktur, semakin besar penghasilan), karena hal itu tidak akan mengakomodir keinginan ATC selama ini.


05. Setiap usaha untuk memecah persatuan dan semangat kebersamaan kami para ATC Indonesia, dipastikan tidak akan pernah berhasil, karena kami akan tetap solid, satu suara dalam menghadapi masalah ini.


06. Kami merasa ini adalah masalah yang besar, masalah yang serius, masalah yang penting, karenanya perlu penanganan segera, mendesak, penyelesaian yang tuntas, oleh pihak-pihak pengambil kebijakan dan keputusan, secara tepat dan pasti.


07. Kalau lah masalah ini dianggap masalah yang kecil, (didiamkan saja akan selesai dengan sendirinya). Maka kami mengingatkan dengan sebuah pepatah Arab, “Laa tahtaqir syai’an muhtaqara…farubbama asaalati ad-dama al-ibaru “ jangan lah meremehkan hal-hal yang kecil, yang sepele…bahkan sebuah jarum pun mampu membuat anda berdarah…! .


# sekian– terimakasih #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar