jam digital

Kamis, 20 Februari 2014

ATC MENJADI PENULIS ( kenapa tidak…..!)



Beberapa rekan atc ada yang pernah bertanya, bagaimana sih menulis, koq susah banget sih,…padahal kalau membaca tulisan milik orang lain, rasa-rasanya saya juga mampu membuatnya. Tapi pas mau memulai koq susah sekali… seperti ini keluhan yang pernah saya dengar langsung dari rekan sesama atc….Sebenarnya susah yang dimaksud rekan atc tersebut, juga pernah dialami oleh penulis manapun, bahkan oleh penulis kelas dunia sekalipun dan itu adalah hal yang wajar saja, mungkin sudah sunnatullohnya begitu.

Bahkan ada orang yang telah berkali-kali mengikuti seminar kepenulisan, belajar teori sudah, bahkan dari nara sumber yang beragam, menghabiskan waktu dan biaya yang banyak, namun tetap saja tidak mampu menulis dengan baik, atau sekiranya anda pernah googling diinternet serta membaca tips-tps bagaimana menulis atau bahkan anda telah pernah “ melahap” berbab-bab buku tentang cara kepenulisan, namun anda masih merasa belum mampu juga menulis, saran kami saat ini, lupakan tentang itu semua, abaikan semua itu.
Jangan sampai anda ‘terpenjara’, terbatasi dengan hal itu.Tanamkan mulai sekarang, bahwa menulis adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Ketahuilah, untuk menulis kita tidak harus mempelajarinya, karena ia bukanlah pengetahuan melainkan keahlian, karena ia sebuah keahlian ia tidak harus dipelajari tapi Cuma perlu dipahami.Berikut tips-tips sederhana yang dapat kami sampaikan berdasarkan pengalaman kami selama ini dalam menulis.
Pertama, carilah ide atau tema yang akan ditulis, mulailah dengan memperhatikan keadaan disekeliling anda, kalau anda saat ini kebetulan sedang berdinas di ruang Radar, TMA maupun ACC, cermatilah mungkin ada ide yang akan layak untuk anda tulis, jika dengan begitu masih belum anda temukan, pergilah ke tower, perhatikan setiap sudut ruangan kemudian arahkan pandangan anda keluar, perhatikanlah keadaan diluar sana mungkin ada yang menarik dan layak dijadikan ide, sampai disini anda masih juga belum menemukan ide yang ingin ditulis, saran kami pergilah keruangan lain seperti kantor breaffing office, pos PKP-PK, pos security,apron, parkiran, kantor karantina, kantor bea cukai, kantin, mushalla, bahkan toilet.

Kalau semua itu telah anda lakukan namun ide untuk menulis belum juga anda dapatkan, janganlah anda berkecil hati, jangankan kita para pemula, mereka penulis-penulis besarpun terkadang juga mengalami hal yang sama, “blank” istilahnya, bedanya dengan kita, mereka tahu jalan keluar segera untuk mengatasinya. Carilah terus dan terus sampai anda menemukan ide atau tema yang akan anda tulis.

Kedua, begitu anda telah mendapatkan tema atau ide yang akan ditulis. Mulailah menulis, jangan tunda-tunda lagi, tulislah apa yang anda pikirkan , apa yang anda lihat, apa yang anda rasakan, kalau ditengah penulisan anda menemukan kata-kata yang belum sempurna, belum sesuai denga apa yang anda pikirkan, maka berilah tanda pada kata atau kalimat tersebut, lewati saja, jangan berkutat pada kata atau kalimat tersebut.Teruslah menulis, dan jangan pula anda membatasi diri dengan target halaman, misalnya cukup satu, dua atau tiga halaman saja, tidak, selagi masih ada yang ingin anda tulis teruslah menulis.

Sampai anda benar-benar merasa gagasan anda telah kering, semuanya telah anda tuangkan dalam bentuk tulisan. Kemudian editlah kalau anda masih punya energi untuk itu. Jika tidak simpan saja dulu, baru setelah satu atau dua hari kemudian bukalah kembali tulisan tersebut, silakan ditambah atau dikurangi kalimat-kalimat atau kata kata yang tak perlu, bahkan anda juga bisa mengganti atau menghilangkannya, jika memang anda rasa lebih sreg dan pas.

Menulislah dari sudut pandang anda sendiri, jangan mencoba menjadi orang lain, Karena itu akan percuma saja, takkan berhasil. Setiap penulis punya gaya dan ciri khas masing-masing, karenanya anda harus menjadi diri anda sendiri, temukanlah dan kembangkan potensi yang ada pada diri anda itu. Dan asahlah selalu denga cara rajin dan sering menulis, kami tak menemukan cara lain selain cara itu. Jangan pula anda merendahkan diri anda dengan plagiat, itu hanya akan membunuh kesempatan anda untuk menjadi penulis yang handal.

Ketiga, kami sarankan akan lebih baik jika anda memiliki blog sendiri, sehingga tulisan-tulisan anda yang telah jadi bisa anda simpan diblog tersebut. Ada banyak manfaat menjadi seorang Blogger ( silakan anda cari tahu sendiri ). Bahkan kami sendiri mempunyai dua blog, sebenarnya tiga, tapi yang satunya lagi sudah jarang kami kunjungi.
Mudahkan,…memang menulis itu mudah, makanya cobalah..! temukan ide, terus mulailah menulis, itu saja,…makanya diawal kami katakana lupakan semua teori atau setumpuk aturan yang pada dasarnya sebagai seorang atc kita sudah memahaminya dan tak asing lagi bagi kita.

Dan satu hal yang perlu anda perhatikan jika tulisan anda tersebut berisi kritikan terhadap sesuatu, baik itu kritikan yang pedas, setengah pedas atau malah manis sekalipun dan itu melibatkan seseorang atau orang-orang tertentu, maka janganlah anda terlalu vulgar dengan menyebutkan nama atau identitas pribadinya, itu sangat terlarang. Kalau itu anda lakukan, ibarat bumerang ia akan balik kepada anda sendiri, mau tidak mau anda harus siap menangkap atau mengelak darinya,…repotkan.

Intinya janganlah “menyerang” individunya, orangnya , personalnya, dan kapan itu bisa dilakukan…? Jawabnya tentu ada waktu-waktu dan syarat-syarat tertentu. Namun selagi yang anda sampaikan itu adalah sifat, karakter, wataknya, silakan saja…. Mudah-mudahan dengan tulisan anda tersebut, yang bersangkutan menjadi paham dan mau mengerti, minimal ia tahu ada orang yang tidak suka dan berani menkritiknya, bukan diam saja… Minimal ia tahu ada orang yang dirugikan dan ada yang berani protes terhadapnya melalui tulisan, sehingga ia tidak sembarang dalam mengambil keputusan.

Perlu juga kami sampaikan bahwa kita menulis bukan untuk mencari simpati atau pujian dari orang lain, kalau itu yang menjadi tujuan atau target pencapaian, sungguh menurut kami itu adalah pencapaian yang rendah sekali, tidak..! kita menulis bukan karena untuk mendapat simpati atau pujian dari orang lain, karena simpati tak kan merubah keadaaan… dan pujian takkan merubah kenyataan,…. padahal kita butuh lebih dari itu yakni “perubahan”.

Semua penulis memiliki defenisi masing-masing tentang menulis, seperti apa yang disampaikan oleh kang abik (Habiburrahman El Shirazy Lc )
“menulis adalah cinta”
“menulis adalah untuk kaya raya”
“menulis adalah naik haji”
“menulis adalah keliling dunia”

Anda pun dapat mendefenisikan menulis itu sesuai dengan persepsi dan sudut pandang anda sendiri, tak musti sama dengan orang lain. Dan buat kami pribadi, kami mendefenisikan menulis sebagai “kullinhak’walaukaanalmuron” menyampaikan kebenaran walaupun terasa pahit…!

Akhirul kalam…Selamat menulis…Let’s do it…!
(……don’t wait wait lagi ya….)
Salam dari kami…
Anggota IATCA no keanggotaan dua 007
…..Muhafsy……

((^_^))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar