. Ahmad
Thomson menulis dalam kitabnya Sistem Dajjal bahwa aspek medis modern termasuk
salah satu pilar yang menopang beroperasinya Sistem Dajjal. Coba perhatikan
cuplikan tulisan beliau di bawah ini:
”Selama lima
puluh tahun terakhir, sistem rumah sakit kafir termasuk salah satu bagian yang
penting dalam proses produsen-konsumen. Sistem ini didirikan untuk menjaga
kesehatan masyarakat agar selalu siap bekerja. Padahal justru akibat cara hidup
masyarakat yang wajib berpijak pada tata-cara proses produsen-konsumen, maka
muncul berbagai penyakit. Sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, menciptakan
penyakit-penyakitnya sendiri, dengan demikian menciptakan kerja bagi mereka
yang bekerja di sistem rumah sakit.
Sistem rumah
sakit dijalankan bak sebuah bisnis. Semua orang diupah untuk pekerjaannya.
Banyak sekali orang yang menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sakitnya
orang lain – dan dengan cara hidup yang mau tak mau muncul dan berkembang
akibat cara kerja negara produsen-konsumen modern, maka terjaminlah pasokan
orang sakit dalam jumlah yang sangat besar, cukup untuk menyibukkan dan
melestarikan bisnis sistem rumah sakit, sekaligus menjamin adanya pekerjaan
yang langgeng dan menguntungkan bagi begitu banyak bisnis terkait lainnya, yang
memasok peralatan dan obat-obatan ke rumah sakit-rumah sakit dan
dokter-dokter.”
Jadi, sistem
medis modern pada hakikatnya berdiri di atas fondasi faham materialisme. Ia
merupakan sebuah bisnis yang beroperasi dengan proses produsen-konsumen. Sistem
medis modern sejatinya tidak bermaksud untuk benar-benar menyembuhkan
masyarakat dari berbagai penyakit yang mereka derita. Ia mengandalkan
obat-obatan kimiawi yang sesungguhnya dibuat dari zat-zat toxic (racun)
yang malah menimbulkan berbagai problem baru bila dikonsumsi pasien. Perhatikan
lebih lanjut tulisan Ahmad Thomson berikut ini:
”Sebagaimana
sistem pabrik dan sistem pendidikan kafir, sistem medis kafir dijalankan bak
sebuah
bisnis. Sistem medis kafir tak begitu peduli pada penyembuhan dan apa yang
bermanfaat atau tidak. Bahkan merupakan sebuah bisnis besar bagi perusahaan-perusahaan
farmasi yang memasok obat-obatan dan peralatannya, seraya memelihara
beribu-ribu pekerja yang dikaryakan untuk menambal para pasien, agar mereka pun
bisa dikaryakan. Kini, kita lebih sering mendengar mahasiswa kedokteran
berbicara mengenai gaji-gaji besar yang mereka cita-citakan – apabila telah
lulus ujian dan mendapat secarik kertas – dibanding dengan berbicara mengenai
cita-cita mereka untuk menyembuhkan banyak manusia, atau berbicara mengenai
bagaimana cara mencapai penyembuhan tersebut.”
Padahal
jelas Nabi Muhammad bersabda bahwa bagi setiap penyakit ada penawarnya, kecuali
penyakit usia lanjut. Dan Nabi melarang untuk berobat dengan zat yang
diharamkan AllahSWT..............(diambil dari buku ahmad thomson)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar